Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Kerja Dan Teknologi Drone

Berbicara mengenai cara kerja dan teknologi UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau kendaraan udara tanpa awak yang diterapkan pada drone adalah subjek yang luas. Karena di dalam teknologi ini terdapat ilmu pengetahuan yang menjadi dasar bagaimana drone bekerja, yaitu berupa desain aerodinamis, perangkat keras seperti papan sirkuit dan chipset, juga perangkat lunak yang merupakan pengendali dari sistem pesawat tanpa awak ini.

Teknologi Yang Terdapat Pada Drone


Saat ini, setiap bulan, inovasi dan model drone baru terus bermunculan, terus menembus pasaran baru untuk menarik minat konsumen terhadap industri ini. Apakah anda menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang tertarik dengan 'mainan' ini?

Salah satu model drone yang cukup populer adalah Phantom 2 Vision+. Teknologi yang disematkan pada drone ini cukup maju, karena menggunakan sinematografik profesional. Tipe UAV ini, dapat dijadikan contoh untuk menjelaskan teknologi drone, karena memiliki semuanya dalam satu paket, termasuk UAV, gimbal dan kamera, selain itu, model ini juga menggunakan teknologi drone papan atas di pasaran sekarang.


DJI Phantom 2
Phantom 2 Vision+
Credit: © DJI technology


Namun, setelah model tersebut diluncurkan, beberapa bulan kemudian model drone lain juga muncul, sehingga menambah ketatnya persaingan bisnis ini. Beberapa model baru tersebut antara lain adalah DJI phantom 3, phantom 4 dan Inspire 1 yang telah memasuki pasar.

Seperti Inilah Mekanisme Kerja Drone


Untuk dapat terbang, tentunya pemilihan material yang mendukung sangat diperlukan. Drone menggunakan bahan komposit ringan untuk bodinya, sehingga dapat mengurangi bobotnya dengan signifikan dan juga akan memudahkan ketika UAV ini melakukan manuver di udara.

Terdapat 2 bagian penting dari pesawat tanpa awak ini, yaitu pesawat itu sendiri dan sistem pengendali, atau bisa disebut remote control.

Selain ringan, material komposit ini juga haruslah keras, oleh sebab itu drone yang digunakan oleh militer dapat bergerak dan terbang dengan sangat tinggi.

Berbagai ukuran drone telah hadir. Untuk drone yang memiliki ukuran besar, biasanya digunakan untuk kepentingan militer, seperti Predator. Sementara yang memiliki ukuran kecil, biasa digunakan oleh publik, karena dapat dikendalikan melalui remote tangan, juga memerlukan landasan pacu yang pendek.

Militer melengkapi drone dengan kamera infra merah, GPS dan laser.

Bagian depan atau 'hidung' dari drone merupakan tempat dari sensor dan sistem navigasi berada. Sementara itu, sisa dari bodinya, merupakan inovasi lengkap dan ringan, karena tidak ada kerugian ruang yang digunakan untuk mengangkut manusia.

Material komposit atau campuran yang digunakan merupakan material yang terbuat dari campuran yang kompleks, di mana mampu untuk menyerap getaran dan mengurangi kebisingan yang ditimbulkan.


Memahami Teknologi Drone



Di bawah ini adalah teknologi yang terdapat pada model drone Phantom 2 Vision+ :

  • Radar pelacak dan kembali ke asal
    Radar pelacak akan menampilkan posisi dan lokasi aktual dari drone. Jika melebihi jarak kontrol, maka drone akan kembali ke tempat lepas landasnya secara otomatis dan mendarat dengan aman.

  • Tampilan waktu-nyata pada parameter penerbangan
  • Melihat pada perangkat mobile sama seperti apa yang terlihat oleh kamera drone.

  • Teknologi No Fly Zone
  • Demi keselamatan dan mencegah kecelakaan penerbangan pada area yang terbatas, Phantom UAV menyediakan fitur No Fly Zone, yang terbagi dalam dua kategori yaitu A dan B.

  • GPS dengan mode Ready To Fly
  • Ketika kompas s dikalibrasi , maka drone kemudian akan mencari GPS satelit. Ketika lebih dari enam ditemukan, maka memungkinkan drone untuk terbang dengan mode Ready To Fly.

  • Kompas internal dan fungsi safety
  • Teknologi ini memungkinkan UAV dan sistem pengendali mengetahui di mana lokasi penerbangan sebenarnya. Kalibrasi kompas diperlukan untuk mengatur titik kembali. Titik kembali ini merupakan tempat drone kembali karena kehilangan sinyal antara drone dan sistem pengendali atau remote control. Dikenal juga dengan sebutan fail-safe function.

  • Teknologi FPV (First Person View)
  • Teknologi ini memungkinkan pengguna melihat video secara langsung yang di ambil oleh kamera yang menempel pada UAV seperti menjadi pilot sesungguhnya yang berada di dalam drone.

    FPV ini memungkinkan drone untuk dapat terbang lebih jauh dan lebih tinggi sehingga tidak terkendala oleh hambatan, seperti terbang di dalam ruangan ataupun melintasi hutan, dan tetap menyajikan gambar yang bagus.

  • Flight Assistan Port
  • Sistem pengendali penerbangan yang dapat berkomunikasi dengan asisten PC melalui kabel USB mikro. Memungkinkan untuk melakukan konfigurasi UAV dan meng-upgrade firmware.

  • Indikator LED untuk penerbangan
  • Indikator ini ditemukan di bagian depan dan belakang dari drone. LED di bagian dpan menunjukkan bagian 'hidung' pesawat, sedangkan indikator LED di bagian belakang menyala untuk menunjukkan status penerbangan drone aktual, ketika baterai untuk penerbangan ini aktif.

  • Sistem pengendali UAV
  • Perangkat nirkabel ini menggunakan frekuensi 5.8 GHz. Drone dan sistem pengendali sudah harus dipasangkan terlebih dahulu ketika selesai diproduksi dari pabriknya.

  • UAV penerima pengendali
  • Penerimaa atau receiver ini menangkap frekuensi 5.8 GHz dan posisinya berada di bawah UAV.

  • Teknologi range extender
  • Perangkat komunikasi nirkabel ini beroperasi pada perangkat 2.4 GHz. Tujuannya adalah untuk memperluas jangkauan komunikasi antara smartphone dengan drone di area terbuka yang memiliki halangan. Jarak transmisi bisa mencapai 700 meter. Setiap kisaran extender ini memiliki alamat MAC dan nama jaringan (SSID) yang unik.

  • Smartphone App dengan fitur Ground Station
  • Smartphone App dapat diperoleh melalui Google Playstore ataupun di Apple Store. Fitur spesifik yang terdapat pada Phantom 2 Vision+ adalah fungsi ground station. Memungkinkan untuk melakukan misi penerbangan dengan menempatkan titik rute lokasi, dan mengatur ketinggian titik rute serta kecepatannya secara keseluruhan. UAV dapat melakukan misi penerbangan ini secara otomatis.

  • Kamera dengan kinerja tinggi
  • Phantom 2 Vision+ menggunakan kamera dengan kualitas tinggi dan kartu memori berkapasitas 4GB yang dapat dilepas. Kameranya dapat mengambil video full HD pada 1080p/30 fps atau 720p/60 fps, yang memberikan pengalaman video sejernih kristal dan juga pilihan untuk tampilan dalam gerak lambat. Untuk foto dapat diambil dengan resolusi 14MP.

  • Gimbal dan Tilt Control
  • Teknologi ini memungkinakan kamera menciptakan angle yang unik. Menggunakan 3 axial stabilized gimbal dan 2 mode kerja, yaitu FPV mode dan non-FPV mode.

  • Sensor
  • Untuk menyediakan tampilan 3D dan juga landscape, maka sensor seperti Multispectral, Lidar, Photogrammetry, dan Thermal sensor, saat ini digunakan. DEM's atau Digital Elevation Maps dari daratan, memberikan data yang presisi untuk ladang, flora dan fauna, juga pepohonan.

  • Anti-Drop Kit
  • Membuat kamera lebih stabil ketika terhubung dengan drone.

  • Software untuk video editing / Adobe DNG Raw / Lens profile
  • Memiliki software editing video yang handal seperti Adobe DNG Rawa dan Lens profile. Dengan software ini, semua video asli dapat disimpan untuk diproses lebih lanjut nantinya. Bahkan untuk kamera DJI phantom 2 Vsison+, memiliki penghilang distorsi barrel

  • Sistem operasi pada teknologi drone
  • Beberapa pesawat tanpa awak menggunakan sistem operasi MS Windows. Namun, semakin banyak inovator UAV menggunakan versi berbeda dari Linux. Bahkan Linux Foundation telah meluncurkan Dronecode project. Proyek ini merupakan suatu open source kolaboratif, untuk pengembangan pesawat tanpa awak melalui struktur yang tidak mencari keuntungan di bawah Linux Foundation.

    Drone juga bisa diibaratkan sebagai komputer yang terbang. Dengan sistem operasi, pengendali, main board yang diberi kode pemrograman, maka perangkat ini mungkin untuk diretas. Seperti pada komputer, pengguna juga dapat melindungi perangkat ini dari para peretas.

Beberapa Teknologi Drone Paling Mutakhir


Berikut ini adalah teknologi mutakhir dari beberapa model drone yang sudah dipatenkan, yang pastinya menarik untuk disimak :

  • DJI Phantom 4, memiliki teknologi untuk menghindari tabrakan. Menjadi drone yang digunakan untuk banyak fungsi seperti film udara, fotografi dan fotogrametri.

    DJI Phantom 4
    DJI Phantom 4
    Credit: © DJI technology

  • DJI Inspire 1, memiliki desain dan motor yang dipatenkan. Drone multifungsi dengan gimbal untuk film udara profesional, fotografi, fotogrametri, multispectral dan thermal imaging.
    DJI Inspire 1
    DJI Inspire 1
    Credit: © DJI technology

  • Yuneec Typhoon H Pro, menggunakan teknologi anti tabrakan Realsense dari Intel. Sangat cocok untuk fotografi udara profesional dan film.

    Yuneec Typhoon H Pro
    Yuneec Typhoon H Pro
    Credit: © Yuneec technology

  • 3DR Solo, Drone multifungsi dan dapat digunakan untuk film udara profesional, fotografi, fotogrametri, multispectral dan thermal imaging.
    3DR Solo
    3DR Solo
     Credit: © 3DR technology
Semua drone tersebut memiliki pengendali penerbangan yang cerdas, seperti Follow Me, Active Tracking, Return To Home, Waypoints dan sebagainya.

1 comment for "Cara Kerja Dan Teknologi Drone"